tatapan mata itu
derap langkah itu
senyum yang terlempar dari sebuah bibir mungil
hembusan nafas yang semakin cepat
jantung yang berdegup kencang itu
Yaa.. kiranya itu yang aku rasakan saat kamu ada
tapi, setiap kau tak ada
hanya sepi, sunyi, senyap, dan gelap yang ku rasa
hembus angin yang ku harap kan bawa dirimu
ternyata hanya membawa sebutir pasir yang kesepian
layaknya seorang angsa yang selalu sendiri
tiada kah kau lihat angsa selalu sendiri?
tidak.. mereka selalu bersama
kasih yang teruntai di antara angsa itu kan ku harap kan ada di hariku
mungkin aku tak mau kalau engkau tahu
aku yakin dan percaya kau dapat merasa
tapi entah ada apa gerangan yang menjadi pembatas
yang selalu saja buatku gundah
kecewa, sesal , marah, benci
semua itu sirna ketika aku sadar
ada sesuatu yang indah di balik semua ini
tapi aku tak tahu sampai kapankan aku mampu
mampu untuk menyimpan ini serapat mungkin
tapi aku mohon, jangan katakan kalau aku munafik
aku hanya tak ingin merusak hal indah lalu yang tlah terukir
jikalau engkau perbolehkan aku meminta
aku minta
jangan kau biarkan aku jadi pasir di padang pasir
yang setiap saat pergi tak tentu arah dan hanya bersama angin
jangan biarkan aku jadi anai-anai yang lemah, rapuh
tiada kata yang dapat melukiskan
semua ini mungkin kelak akan sirna
semakin hilang dan lenyap
seakan dirimu semakin jauh dan menjauh
lama kelaman tak mampu ku raih
dan hanya akan jadi penghias malamku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar